Rabu, 21 September 2016

Wisata Alam Temanggung Paling Dikenal

Wisata Alam Temanggung - Apakah Anda termasuk orang yang suka sifat? Jika ya, Kabupaten Temanggung adalah jawabannya. Di sini, mata Anda akan dimanjakan dengan berbagai keindahan alam. Mulai dari pegunungan, air terjun, pantai, dan sebagainya.



Semua dapat Anda nikmati di tur di Kabupaten Temanggung. Sehingga Anda tidak memiliki masalah memutuskan apa pemandangan dapat dikunjungi, berikut beberapa atraksi yang sangat dianjurkan bagi Anda untuk mengunjungi.


  • Curug Lawe


Wisata Temanggung pertama yang dapat Anda kunjungi adalah Curug Lawe. Curug Lawe mana adalah wisata alam air terjun. Tempat ini terletak di desa Muncar, Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung.

Jika dari kota Waterford, jarak ke mencapai air terjun Lawe adalah tentang 26 KM Utara. Untuk menuju Curug Lawe, kendaraan Anda tidak dapat dibawa ke lokasi air terjun. Karena kondisi jalan yang mengarah ke air terjun tidak mendukung.

Anda harus bersedia untuk berjalan pertama sebelum menikmati indahnya Air Terjun Curug Lawe. Jarak antara tempat parkir ke air terjun sekitar 1,5 KM. Walaupun jarak cukup jauh, Anda tidak akan merasa lelah ketika berjalan.

Karena pohon dan berbagai tanaman akan menemani perjalanan Anda ke air terjun. Terutama ketika Anda datang ke lokasi, perjalanan cukup jauh yang di saat Anda tidak akan pernah lupa.


  • Dataran tinggi 2 Posong


Bagi Anda yang mendaki gunung, tentu saja Anda tahu tentang Sindoro. Karena Gunung tidak asing untuk pendaki gunung.

Namun, kali ini bukan untuk membahas keindahan Gunung Sindoro, yang akan dibahas adalah keindahan Highlands Posong. Jadi, apa yang harus dilakukan Sindoro Highlands Posong?

Mungkin, bagi Anda yang tidak tahu, Anda harus bertanya-tanya yang. Tapi bagi yang sudah tahu Sindoro, Anda harus tahu tentang Plateau Posong. Karena Posong Plateau terletak di lereng Gunung Sindoro.

Jadi, keindahan Highlands Posong tidak dapat dipungkiri lagi. Untuk lokasi di desa Tlahap, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung.


  • Curug Surodipo


Lain dari alam air terjun yang dapat Anda kunjungi saat Anda berada di Waterford. Namanya adalah Curug Surodipo atau juga dikenal sebagai air terjun Trocoh. Demikian pula Curug Lawe, akses ke Curug Surodipo juga sangat sulit.

Anda harus bersedia untuk berjalan ke menikmati keindahan air terjun Surodipo. Tetapi kelelahan Anda akan membayar ketika Anda melihat air terjun dengan ketinggian kurang lebih 120 meter. Suara air yang disertai hembusan angin membuat hati tenang setiap orang.

Plus pemandangan yang disajikan di sekitar air terjun membuat orang-orang yang mengunjungi lebih nyaman.


  • Hutan pinus 4 dan Bannerman Jumprit


Apakah Anda melihat hutan pinus? Jika Anda belum pernah melihat hutan pinus, Anda perlu datang di Kabupaten Temanggung. Karena di Dusun Jumprit, Tegalrejo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung terletak di hutan pinus.

Keindahan alam dalam membuat hutan setiap mata yang tampak dalam beberapa waktu tidak akan berkedip. Itu adalah karena itu indah untuk dilihat.

Di samping hutan pinus, ada juga sebuah tempat dekat hutan pinus yang dapat Anda kunjungi, yaitu Bannerman Jumprit. Bannerman Jumprit hulu Sunga Progo dan mata air. Tempat yang dianggap suci oleh masyarakat.

Setiap perayaan Waisak, para biksu akan mengambil air di tempat ini untuk perayaan Waisak di Candi Borobudur. Bannerman Jumprit juga diyakini menjadi reruntuhan Kerajaan Majapahit.


  • Kledung Pass


Hal lain yang menarik adalah Kledung Pass. Di tempat ini Anda dapat menikmati pemandangan hijau khas pegunungan. Kledung nama distrik di Temanggung.

Ini adalah yang paling dekat ke Gunung Sindoro dan Sumbing membuat daerah ini dikunjungi oleh wisatawan pecinta wisata alam di temanggung meskipun sekedar untuk melihat Gunung Sindoro dan Sumbing dari kejauhan.

Senin, 05 September 2016

Museum Mandala Bhakti

Museum Mandala Bhakti pertama kali dirancang sebagai Raad van Justitie atau pengadilan banding untuk kelompok orang-orang Eropa di Semarang. Jadi hal ini tidak heran jika massa ini sangat formal dan kaku. Perancangnya Belanda arsitek Kuhr I. E. dari Firma Ooiman dan van Leeuwen. Bangunan ini terletak pada arah frontal jl. Pemuda tepat di depannya adalah bidang Tugumuda (d.h Wilhelmina plein). Berdasarkan tahun berkaryanya Ir. Kuhr E. di Indonesia, diperkirakan bahwa Raad van Justitie bangunan ini dibangun sekitar tahun 1930. Gedung yang digunakan oleh Diponegoro Regional perintah markas besar militer sebagai pertahanan wilayah II, pada tahun 1950.



Di masa perjuangan, Mandala Bhakti Museum adalah sebuah museum perjuangan militer yang menyimpan beberapa data koleksi dokumentasi, persejnjataan TNI tradisional dengan senjata modern. Serta alat-alat yang digunakan untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Seluruh koleksi disimpan di museum, bukti fisik dan faktual sejarah perintah militer Diponegoro. Di depan perjuangan Museum Mandala Bhakti ditempatkan senjata berat senapan arteleri 25 PDR bidang kondisi masih baik. Satu koleksi bernilai sejarah tinggi adalah jenis pistol kuno "Luger" dan senapan mesin Browning. Senjata ini diyakini dapat digunakan dalam waktu lima hari pertempuran di Semarang. Museum ini juga memiliki koleksi artefak militer Indonesia yang menakjubkan dan foto-foto dari pahlawan Indonesia.

Museum Mandala Bhakti terdiri dari dua lantai dan orientasi bangunan di Utara. Yayasan batu, srtuktur batu bata dan dinding batu bata berplester. Bentuk atap piramida dengan bahan penutup dari ubin. Ada teras di depan sepanjang sisi bangunan, keduanya di lantai pertama dan lantai lantai pertama teduh lantai kedua. Lantai serambi balkom. Sementara kedua teras lantai dengan atap yang menyatu dengan bangunan utama. Serambi adalah sebagian dinding atas. Masuk menonjol dengan perforasi yang berfungsi sebagai elemen estetika dan bovenlicht. Demikian juga berdekatan dinding, dihiasi dengan lubang yang memberikan kesan formal pada fasadenya.

Pada awal bangunan ini (sekitar tahun 1930) digunakan untuk Raad van Justitie atau pengadilan banding untuk kelompok orang-orang Eropa di Semarang, kemudian ketika Belanda jatuh dan diambil alih oleh Jepang sebagai markas besar polisi militer Jepang, dan setelah Indonesia Merdeka di sekitar tahun 1950-an bangunan yang pernah digunakan oleh Diponegoro Regional perintah markas besar militer sebagai pertahanan wilayah II dan pengembangan kemudian pada tahun 1985 telah dikonversi menjadi Museum perjuangan dikelola oleh Komando militer IV Diponegoro.